Kamis, 06 Desember 2012

VULKANISME


VULKANISME

Salah satu tenaga endogen adalah vulkanisme. Vulkanisme adalah gejala/proses keluarnya magma dari dalam bumi menuju ke permukaan bumi. Keluarnya magma ke permukaan bumi umumnya melalui retakan batuan, patahan, dan pipa kepundan pada gunung api. Pemicunya adalah pergerakan&desakan magma yang pada akhirnya dapat mempengaruhi bentuk permukaan bumi. Jika magma yang berusaha keluar tidak mencapai permukaan bumi, proses ini disebut intrusi magma. Jika magma sampai di permukaan bumi, proses ini disebut ekstrusi magma.
Magma yang sudah keluar ke permukaan bumi disebut lava. Proses vulkanisme menghasilkan berbagai bentuk muka bumi antara lain:
(1) kawah, lubang berbentuk mangkuk di puncak gunung api
(2) kaldera, hasil letusan gunung api yang berbentuk seperti kawah tetapi berukuran jauh lebih besar. Karena besar, pada sebuah kaldera dapat terbentuk danau, emisi gas, mata air panas, dan gunung api corong kecil.
(3) berbagai bentuk gunung api.
Intrusi magma menghasilkan bentukan-bentukan berikut.
(1) Retas (sill), magma yang membeku di antara dua lapisan batuan yang ada didalam bumi berupa batuan beku.
(2) Lakolit, bentuk cembung ke atas tetapi datar di bawah akibat magma yang menekan ke atas di antara dua lapisan batuan sedimen.
(3) Gang atau korok, bentukan tipis dan panjang memotong lapisan litosfer secara vertikal atau miring yang berasal dari magma yang membeku ketika berusaha menerobos batuan sedimen.
(4) Batholit, magma yang membeku jauh di dalam bumi. http://beckyisjwara.files.wordpress.com/2011/12/magma2bdi2bvolcano1.jpg?w=397&h=273&h=273

JENIS-JENIS ERUPSI MAGMA

Berdasarkan lubang tempat erupsi, ada dua jenis erupsi magma.
(1) Jika tempat keluarnya magma di permukaan bumi mengikuti patahan atau retakanyang memanjang, erupsi itu disebut erupsi linear.
(2) Jika tempat keluarnya magma di permukaan bumi memusat pada sebuah titik erupsi itu disebut erupsi sentral.
Berdasarkan proses keluarnya magma, ada tiga jenis erupsi magma.
(1) Erupsi eksplosif, letusan sangat kuat akibat tekanan gas magma dan menyemburkan bahan-bahan vulkanik yang padat dan cair.
(2) Erupsi efusif, letusan gunung api, mengeluarkan lava.
(3) Erupsi campuran, letusan yang terjadi selang-seling antara eksplosif dan efusif.

JENIS-JENIS GUNUNG API
Menurut bentuknya, ada beberapa jenis gunung api:
(1) Gunung api perisai, bentuknya seperti perisai, lerengnya sangat landai, terbentuk karena erupsi efusif magma cair dan encer yang mengalir dan membeku secara lambat yang bentuknya seperti perisai (Contoh: G.Maona Loa, Hawai). https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCxN_Y76cjoeiFmwjWUR_Ax90V6CJAVr5kdncGC6nwO3FChWma3yx51MrXA4-KNI7wMpAciuOmCErH6U3Z2b1C2WtMy-X45-VXdNUZVXaVMS253Z9gLn74hU_OkOhIhdB_erZ-TaUt5zuP/s1600/Mauna+Loa+03.jpg
Gunung Maona Loa, Hawaii
(2) Gunung api maar, bentuknya seperti trapesium, terbentuk karena erupsi eksplosif yang tidak terlalu kuat dengan letusan hanya sekali sehingga terbentuklah lubang besar (kawah/maar) (Contoh: G.Rinjani/NTB, Gunung Bromo/Jatim). http://panel.mustangcorps.com/admin/fl/upload/files/puncak%20gunung%20rinjani.jpg
Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat
(3)Gunung api strato, bentuknya seperti kerucut dan berlapis, terbentuk karena erupsi efusif dan eksplosif dengan beberapa kali letusan yang kuat. (Contoh: G.Merapi) http://farnaztour.files.wordpress.com/2010/10/merapi-from-muntilan.jpg?w=379&h=247
Gunung Merapi, Jawa Tengah

PENYEBARAN PEGUNUNGAN DAN GUNUNG API DI DUNIA
Secara garis besar, terdapat dua rangkaian pegunungan.
(1) Sirkum Mediteran, berawal dari Pegunungan Atlas, Yura, Alpen (Eropa), Kaukasus, Himalaya (Asia), tenggelam dan muncul sebagai pulau-pulau di Kep. Andaman, tenggelam dan muncul sebagai Pegunungan Bukit Barisan, pegunungan di Pulau Jawa, Bali, NTB, NTT, dan berakhir di Kep. Maluku.
(2) Sirkum Pasifik, rangkaian pegunungan yang berawal dari Pegunungan Cordileras De Los Andes (Amerika Selatan), Rocky, Sierra Madre (Amerika Utara), tenggelam dan muncul sebagai pegunungan di Kep. Jepang, tenggelam dan muncul sebagai pegunungan di Kep. Filipina, tenggelam dan muncul sebagai pegunungan di Pulau Sulawesi, dan berakhir di Kep. Maluku.